Konsumsi Rumah Tangga Saat Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi

BPS mencatat konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan menjadi 5,59 persen pada kuartal II 2014 dibandingkan 5,61 persen pada kuartal I 2014. Bila dibandingkan pertumbuhan secara tahunan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2014 lebih tinggi. Data-data tersebut berdasarkan data PDB menurut pengeluaran.

Kepala BPS Suryamin menyatakan konsumsi pada periode pemilu legislatif dan pemilu presiden turut memberi andil dalam aktivitas perekonomian nasional. "Pemberian kaos, makanan gratis kami hitung sebagai pendapatan dan dicatat dalam konsumsi. Biaya kampanye juga," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (5/8/2014).

Di samping itu, Suryamin mengungkapkan jenis konsumsi rumah tangga lainnya seperti penjualan barang komunikasi seperti ponsel dan barang terkait transportasi seperti BBM pun turut menjadi komponen pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun konsumsi pemerintah tercatat tidak tinggi, malah berada pada posisi minus.

Pada kuartal II-2014, kontribusi konsumsi pemerintah tercatat minus 0,71 persen, turun dibandingkan 2,71 persen pada kuartal II 2013. Menurut Suryamin, hal ini lantaran realisasi belanja pegawai yang mengalami penurunan dibandingkan kuartal II tahun lalu.

"Pembayaran gaji ke-13 yang terlambat, baru dibayar saat bulan puasa dan rapel gaji pokok Januari sampai Juni 2014," ujar dia.