Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Macet, Menhub Gagas Jalur Layang untuk KA

Kompas.com - 06/08/2014, 17:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyebutkan, kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan di lintas Jawa pada saat puncak arus mudik dan arus balik ditengarai disebabkan dua hal.

Menurut dia, penyebab pertama adalah hari-hari favorit para pemudik yang bersamaan. Penyebab kedua adalah banyaknya pelintasan sebidang antara jalan raya dan rel kereta api. Di setiap pelintasan sebidang ini, kendaraan bermotor terpaksa berhenti untuk mempersilakan kereta api lewat.

Kondisi ini, kata Mangindaan, semakin sering terjadi ketika double track atau jalur ganda lintas utara Jawa rampung dan beroperasi. “Dengan double track jadi, makin banyak kereta api lewat dalam waktu singkat. Macet belum selesai, sudah macet lagi,” katanya di Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Atas dasar itu, Mangindaan mendorong instansi terkait untuk segera membangun pelintasan tak sebidang, seperti jalur di bawahnya (underpass) atau jalur layang (flyover). Namun, pembangunan pelintasan tak sebidang ini tentu, kata dia, perlu melihat kemampuan anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum.

Selain itu, pelintasan tak sebidang juga hanya akan efektif jika jarak antara pelintasan satu dan pelintasan lainnya berjauhan. Misalnya, kata dia, tidak seperti di Cirebon yang jaraknya terlalu berdekatan dan terletak di dalam kota. Dia mengatakan, sulit untuk membangun pelintasan tak sebidang di wilayah itu.

“Untuk itu, KA bisa mengalah. Jalurnya diangkat, elevated. Di Cirebon, misalnya, itu ada tiga pelintasan sebidang yang terlalu dekat. Kalau tidak bisa bikin underpass di dalam kota, kenapa tidak dinaikkan ke atas? Dengan demikian, kemungkinan macet bisa kita hindari,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com