Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jabatan Wakil Menteri Seimbangkan Orang Politik dan Profesional"

Kompas.com - 08/08/2014, 19:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jabatan wakil menteri dinilai masih perlu dipertahankan oleh Presiden terpilih. Setidaknya, kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, berdasarkan pengalaman kabinet terakhir ini, kebanyakan para wamen yang berasal dari kalangan profesional, bisa menyeimbangkan kemampuan orang partai politik.

"Ada pesan yang kuat bahwa hampir semua wakil menteri datang dari orang profesional, pada saat menterinya beberapa dari parpol. Nah itu menyeimbangkan kemampuan dari politik dan profesional," kata dia kepada wartawan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Atas dasar itu, menurut Bayu, ada alasan logis jika jabatan wakil menteri tetap dipertahankan. Walaupun, lanjut dia, sebelumnya jabatan tersebut tidak ada, lalu diadakan jabatan wamen.

"Kalau kabinet selanjutnya mau ditiadakan lagi, itu hak prerogratif Presiden selanjutnya. Kalau menteri saja dianggap cukup, dan memberdayakan unsur lain (sebagai pembantu menteri), itu kan hak prerogratif Presiden," kata Bayu.

Selain untuk menyeimbangkan kepentingan politik, lanjut dia, nyatanya di beberapa kementerian, jabatan wamen sangat membantu tugas menteri. Bayu mencontohkan, jabatan Wamen Keuangan.

"Kalau tidak ada Wamenkeu sekarang, saya bisa bayangkan dia (Chatib Basri) terpaksa terus-menerus di DPR dalam pembahasan APBN," kata dia.

Demikian juga dengan jabatan Wamen Luar Negeri yang juga memegang peranan penting. "Jadi, ada fungsinya wamen. Jangan dianggap tidak ada fungsinya. Teman-teman Wamen bekerja cukup berat," ucap Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com