Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Freeport: Tidak Ada yang Aneh dengan MoU

Kompas.com - 11/08/2014, 22:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Freeport Indonesia (PTFI) menepis anggapan bahwa  Memorandum of Understandung (MoU) alias nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia pada 25 Juli 2014 lalu dilakukan secara diam-siam, ataupun terdapat hal-hal yang mencurigakan.

Presiden Direktur PTFI Rozik B Soetjipto, mengatakan, kesepakatan tersebut sudah selesai dua minggu sebelumnya di level menko. Namun, sebutnya, kesepakatan tersebut harus dibawa ke ke sidang kabinet yang pelaksanaannya menjelang Lebaran.

"Jadi tidak ada sesuatu yang aneh lah, kenapa (MoU) menjelang Lebaran," ucap Roziq saat berbincang dengan sejumlah media termasuk Kompas.com di Jakarta, Senin (11/8/2014).

Rozik mengemukakan, keberadaan Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian, memang menjadi salah satu faktor berjalannya proses perundingan yang sempat tertunda tersebut.

"Jadi beliau bercerita, tanggung jawabnya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang pending. Beliau langsung gerak untuk membahas Freeport ini," katanya.

Dalam MoU menyepakati untuk melakukan negosiasi terhadap kontrak karya PTFI yang dijadwalkan selesai dalam waktu enam bulan sejak MoU ditandatangani.

Adapun negosiasi akan membahas  terkait luas area konsesi, royalti dan pajak-pajak, divestasi, penggunaan jasa dan produk dalam negeri, pengolahan di dalam negeri, serta kelanjutan operasi PTFI.

"PTFI memerlukan kepastian hukum dan fiskal untuk kelanjutan investasi berskala besar untuk dapat mengembangkan cadanganannya paska 2021," kata Rozik.

Dengan MoU tersebut, Freeport bisa kembali melanjutkan ekspor konsentrat tembaga. Perusahaan tambang ini sudah kembali mengekspor konsentrat sejak 8 Agustus 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com