"Sekarang masalahnya banyak produk yang masuk ilegal, khusunya dari Tiongkok, tapi lama-lama kalau kita perbaiki kualitas, para pemakai juga tahu mana yang berkualitas," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Binsar Marpuang di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Dia menjelaskan, meskipun barang asal Tiongkok tersebut relatif lebih murah, namun orientasi pembeli pada saat ini lebih memilih sepatu yang memiliki kualitas lebih baik. Bahkan menurut Binsar, masyarakat Indonesia membeli sepatu bukan hanya karena sebatas alas kaki tapi juga fashion.
Sementara itu terkait perlindungan terhadap produk sepatu lokal, Binsar berharap ada kebijakan yang terkoodinasi dengan baik sehingga produk lokal mampu terus bersaing di dalam negeri. Jika kebijakan itu tidak ada menurut dia, maka industri sepatu lokal akan mengalami kesulitan.
"Kita ingin kebijakan yang terkoordinasi kalau tidak kita repot dari hulu ke hilir. 60 persen kan sampai 70 persen bahan baku impor kita seperti aksesorisnya. Dari pemerintah sudah ada insentif agar industri hilirnya berkembang," kata dia.
Selain adanya kebijakan yang baik, dia pun berharap pemerintah mampu membangun industri bahan baku. Dengan begitu menurut dia industri sepatu lokal tidak perlu lagi tergantung dengan bahan baku impor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.