Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: SBY Harus Berani Naikkan Harga BBM Bersubsidi

Kompas.com - 13/08/2014, 03:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai bisa menurunkan harga BBM bersubsidi setelah sebelumnya menaikannya. Namun yang dibutuhkan saat ini adalah kembali menaikkan harga BBM bersubsidi agar tak memberatkan APBN.

Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, Presiden SBY masih punya waktu untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum Oktober 2014.

"Dia (Presiden SBY) telah "berdosa" dengan menaikkan tiga kali dan menurunkan tiga kali harga BBM bersubsidi agar dia terpilih kembali. Dia harus bayar. Kalau dia tidak naikkan, akan dikenang sebagai 'kejahatan'," kata dia kepada wartawan di Sarinah, Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Dari catatan Kompas.com, SBY menaikkan harga bbm dua kali pada 2005 dan sekali pada 2008. SBY lantas menurunkan dua kali harga bbm pada 2008, dan sekali jelang Pemilu 2009. Saat ini harga premium di level Rp 6.500 per liter.

Faisal mengatakan, seharusnya harga Premium di level Rp 8.000 per liter jika pada 2008 lalu SBY tidak menurunkan harga. Dia berharap SBY menaikkan harga tersebut di akhir pemerintahannya.

"Jangan album lagu saja nambah terus. Sudah lima album. Dua tahun sekali bikin album. Justin Bieber saja tidak sampai 2 tahun sekali. Presiden kita merilis album lebih banyak dari artis profesional," lanjut Faisal.

Presiden SBY menelurkan album pertama pada 2007 bertajuk "Rinduku Padamu'. Album ini berisi 10 lagu. Dua tahun kemudian, SBY merilis album bertajuk Evolusi. Album SBY bersampul "Ku Yakin Sampai di Sana" keluar pada 2010. Setahun kemudian album "Harmoni" juga dirilis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com