Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina "Ngotot" Naikkan Harga Elpiji 12 Kg, Ini Komentar Dahlan

Kompas.com - 14/08/2014, 13:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tidak ingin mengurusi kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg. Menurut dia, kenaikan harga tersebut merupakan urusan korporasi PT Pertamina (Persero).

"Itu urusan perusahaan (Pertamina)," kata Dahlan singkat, di Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Lebih lanjut, pihak yang berwenang mengurusi hal-hal terkait kenaikan harga elpiji adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Demikian juga dengan perkara antara Pertamina dan PT PLN (Persero), hal tersebut menurut Dahlan juga merupakan urusan Kementerian ESDM. "Kalau toh (terkait urusan) pemerintah, Menteri ESDM (yang menangani). Ini karena saya tidak ikut dan karena Menteri ESDM sudah menyelesaikan. Saya juga berterima kasih kepada Menteri ESDM sudah menyelesaikan itu karena memang kaitannya sama Kementerian ESDM," ujar dia.

Dahlan mengungkapkan, Kementerian ESDM yang berwenang menyelesaikan perkara kedua BUMN energi tersebut karena berhubungan dengan subsidi. "Kalau kemarin saya tidak turun tangan, memang saya melihat Pak Menteri ESDM sudah turun tangan," kata Dahlan.

Sebagai informasi saja, Pertamina akan menaikkan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram non-subsidi pada pertengahan bulan ini. Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan, rencana kenaikan elpiji 12 kg sesuai dengan peta pengelolaan per 6 bulan sekali, mulai awal tahun ini hingga 2016.

"Kenaikan dilakukan hingga elpiji 12 kg mencapai nilai keekonomian. Kenaikan harga elpiji Rp 1.000-Rp 2.000 per kg," kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com