Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Aqua yang Diangkut dengan Kereta Api Baru 5 Persen

Kompas.com - 19/08/2014, 20:32 WIB
Akhmad Dani

Penulis


SUKABUMI, KOMPAS.com - Demi efisiensi dan pengurangan emisi karbon monoksida sebagai penyumbang utama pencemaran udara, PT Tirta Investama selaku produsen air kemasan merek Aqua, menginisiasi pengangkutan produk mereka dengan moda transportasi kereta api.

Selama ini, distribusi mereka dari pabrik yang berlokasi di Mekarsari, Sukabumi Jawa Barat menuju Jakarta gudang di Ancol yang jaraknya berkisar 96 kilometer seluruhnya menggunakan truk.

Direktur Komunikasi PT Tirta Investama Troy Pantouw mengatakan, pengangkutan ini adalah untuk yang pertama kalinya dilakukan oleh produsen air minum dalam kemasan. Aqua akan mendistribusikan sebanyak 21.000 galon air mereka setiap harinya dari stasiun Cicurug menuju stasiun gudang Jakarta, untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Jabodetabek.

"Ini adalah bentuk tanggung jawab Aqua terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan kereta api akan lebih efisien. Sebab, Perjalanan menggunakan truk memakan waktu 5 jam, sementara dengan Kereta apa hanya berkisar 2,5 jam," ujar Troy, Selasa (19/8/2014).

Selain untuk pengurangan emisi dan efisiensi waktu, dengan angkutan menggunakan kereta api bebas hambatan dapat mengurangi risiko truk mengalami keterlambatan karena kemacetan ataupun mendapat protes dari warga karena dituduh biang kerusakan jalan.

"Total biaya produksi dibandingkan penjualan relatif tidak terlalu besar, namun yang terpenting adalah kami dapat menjalankan program pengurangan emisi lestari lingkungan. Tahun 2013 lalu kami dapat mengurangi hingga 1,48 persen," kata Troy.

Walau disambut positif beberapa pihak namun pengangkutan menggunakan kereta api ini baru sekitar 5 persen dari produksi Aqua perharinya. Produksi Mekarsari menghasilkan sebanyak 420.000 galon tiap hari.

Rencananya, seiring dengan infrastruktur yang semakin siap Aqua berkeinginan untuk menggalakkan pengangkutan ini menggunakan kereta api.

Demi keberlanjutan program distribusi menggunakan kereta api, Aqua berkomitmen untuk dapat meningkatkan volume disribusi dengan KA dari delapan gerbong menjadi 16 gerbong.

"Kami saat ini menunggu momen yang tepat sebab banyak faktor yang mesti dipersiapkan untuk menuju ke situ (pengangkutan Kereta Api, red). ada dua faktor Infrastruktur dan keselamatan," Terang Mochamad Bimo, Manajer proyek pendistribusian air galon KA-PT Tirta Investama.

Kereta pengangkut air ini akan berangkat pukul 19.45 WIB dari stasiun Cicurug menuju ke stasiun Jakarta Gudang di Ancol. Kereta akan kembali sekitar pukul 22.00 WIB ke Sukabumi dengan mengantarkan galon-galon air yang telah kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com