Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Curhatan Karen Agustiawan Ke Menperin

Kompas.com - 20/08/2014, 04:53 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Direktur Pertamina Karen Agustiawan untuk mundur dari jabatannya menuai polemik. Ada yang menilai keputusan tersebut adalah keputusan yang biasa saja, tapi ada juga yang menilainya sebagai keputusan yang ganjil.

Namun, Menteri Perindustrian, MS Hidayat memiliki cerita sendiri terkait alasan mundurnya Karen sebagai Dirut Pertamina. Menurut dia, Karen pernah mengungkapkan keluh kesah karena pekerjaannya tersebut membuat dia tidak memiliki waktu untuk keluarganya.

"Karen adalah profesional sejati,setelah 6,5 tahun memimpin pertamina dengan sukses luar biasa, dia mulai menyadari ketika keluarganya terutama anak-anaknya mulai mengeluh Karen kehabisan waktu untuk mereka. Itu yang pernah Karen keluhkan ke saya," ujar Hidayat di Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Hidayat mengatakan, alasan Karen berhenti menjadi Dirut Pertamina murni karena ingin lebih mendekatkan diri kepada keluarga. Oleh karena itu, Hidayat pun mengatakan bahwa keputusan karen tersebut adalah hak pribadi Karen.

Di akhir ceritanya, Hidayat juga mengakui bahwa selama menjabat menjadi Dirut Pertamina, Karen berhasil membawa Pertamina mencapai berbagai prestasi.

"Jadi karen ingin berhenti dari tugasnya setelah berhasil pimpin pertamina.itu haknya. kita hormati Karen sebagai seorang ibu buat keluarganya. Karen memang jago," tandas Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com