Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan Terbaik di Universitas Kembangkan Bisnis Kuliner Mie Nyonyor

Kompas.com - 20/08/2014, 05:57 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bisnis kuliner masih menjadi primadona untuk mendulang rupiah, asalkan berani mencoba, tekun dan jujur. Hal inilah yang menjadi prinsip Fendra Agoprilla Putra (25) yang telah sukses mengembangkan Mie Nyonyor dengan omzet Rp 90 juta-Rp 100 juta per bulan.

"Sebenarnya saya ingin bisnis makanan bakso karena memang doyan makan bakso. Saat masih kuliah sering ikut bazar makanan dari resep bakso hasil resep sendiri. Namanya bakso cinta. Di dalamnya berisi potongan sayur serta buah. Kuahnya juga warna warni karena campuran dari tomat dan beberapa sayuran. Tapi saya berpikir bakso saya tidak bisa di jual secara berkelanjutan karena tidak bertahan lama," jelas lelaki lulusan terbaik di kampus Untag Banyuwangi, baru-baru ini.

Dari otak atik di dapur selama dua minggu, akhirnya Ago berhasil menciptakan menu Mie Nyonyor yang mempunyai level pedas 1-5. Dia meminta teman-teman di kampus nya untuk mecoba dan mereka memberikan respon positif.

"Rahasianya dari saos yang saya buat sendiri, sedangkan mie nya menggunakan mie kering," jelasnya.

Dengan modal 1,5 juta rupiah, akhirnya Ago memberanikan diri membuka warung Mie Nyonyor pertama kalinya di teras rumah dengan dua meja kecil bekas kost-kostan. "1,5 juta itu uang saya pribadi dan uang mantan pacar yang sekarang sudah jadi istri saya. Uang itu juga termasuk uang 'jaga-jaga' kalau gagal," ungkapnya.

Ago masih ingat, di hari pertama ada sekitar 20 pelanggan yang sebagian besar kawan-kawan di kampusnya. "Setiap ada yang pesan saya lari di dapur yang ada di belakang rumah karena memang disana masaknya. Dan sekarang sudah memanfaatkan garasi rumah yang dulu pernah jadi kamar saya untuk di jadikan dapur. Saya ya jadi kasir, jadi tukang masak, jadi tukang bersih-bersih dibantu sama ibu, istri yang saat itu masih jadi jadi pacar," kata Ago yang saat ini telah memiliki lebih dari 20 pegawai.

Ia mengaku, selain mengenalkan Mie Nyonyor lewat teman-teman kampusnya, ia juga menggunakan media sosial dengan nama Mie Nyonyor dan sering menggelar kuis atau lomba foto ekspresi kepedasan makan Mie Nyonyor dengan hadiah makan gratis dan memberikan diskon bagi pelanggannya.

"Responnya sangat baik, sehingga pelanggan bawa teman satu lainnya. Lewat mulut ke mulut promosinya," jelasnya.

Lelaki lulusan Ekonomi Manajemen tersebut akhirnya memutuskan menjadi pedagang Mie Nyonyor dan menolak pekerjaan lain yang sudah di depan mata. "Sempat bermain di saham dan juga diterima lowongan kerja di salah satu bank. Tapi saya bulat memutuskan untuk tetap jualan mie," tambahnya.

Hasil kerja keras Ago terbayar. Saat ini ia telah memiliki beberapa cabang. "Ada di Sukowidi, di Genteng dan di sini untuk wilayah Banyuwangi. Kalau di luar kota ada di Jember, Sidoarjo dan dua cabang di wilayah Surabaya. Sebagian besar keluarga sih yang mengelola dengan sistem persentase 3-4 persen dari omzet setiap cabang," jelasnya.

Ia mengirimkan bumbu pasta sebagai bumbu utama serta ayam tabur yang menjadi khas dari mie miliknya lewat travel. "Beberapa daerah yang meminta untuk membuka cabang seperti di Lampung, Batam, Sulawesi, dan Jakarta tapi masih saya pertimbangkan karena untuk paket menggunakan pesawat menolak jika mengirimkan barang yang berbentuk cair seperti bumbu pasta nya," jelas dia.

Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya, Ago selalu menciptakan menu-menu baru hasil kreasi dia sendiri selain Mie Nyonyor yang memiliki level kepedasan 1-5. "Ada Mie Nyonyor Saus Bolognese, Ramen Nyonyor, Club Sandwich Panggang dan Salad Buah. Yang mau tambah porsi dan tambah toping juga di sediakan," jelasnya.

Saat di tanya rahasia gurih dan pedas Mie Nyonyor kreasinya, Ago tidak pelit berbagi resep. "Mie yang saya buat tanpa MSG karena memang tidak baik untuk kesehatan. Pedasnya murni dari cabai yang dibuang bijinya, jadi tidak akan menimbulkan penyakit usus buntu. Cabai tersebut diblender lalu direbus dengan bumbu hingga berubah menjadi pasta yang dijadikan campuran dalam mie. Selain itu, minuman di sini tidak ada yang mengandung soda karena saat makan pedas dilarang minum soda. Itu sudah saya coba sendiri," tambahnya.

Ago mengaku tidak malu dengan profesi yang ia tekuni saat ini sebagai penjual mie walaupun menjadi lulusan terbaik di kampusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com