Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Setujui Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Kompas.com - 20/08/2014, 11:03 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah akhirnya memberi lampu hijau kepada PT Pertamina untuk menaikkan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyetujui rencana Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg ini.

"Namun, waktunya kapan, kenaikan harganya berapa, dan lain sebagainya, masih menunggu rapat yang akan dijadwalkan segera," kata Chairul, Selasa (19/8/2014).

Chairul menjelaskan, ada dua rapat koordinasi yang akan digelar pemerintah untuk membahas rencana kenaikan gas elpiji 12 kg tersebut. Pertama, rapat koordinasi di Kementerian Bidang Perekonomian. Kedua, pembahasan akan dilanjutkan pada sidang kabinet terbatas. "Jadi secara prinsip pemerintah sudah setuju, hanya menunggu waktunya yang pas," imbuh Chairul.

Sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp 1.000-Rp 1.500 per kg karena mengaku mengalami kerugian. Rencana kenaikan ini sudah dijadwalkan sejak 1 Juli oleh Pertamina.

Namun karena memperhitungkan dampak libur anak sekolah dan Lebaran yang akan menimbulkan inflasi, akhirnya rencana itu diundur menjadi Agustus 2014. 

Dengan demikian, tinggal selangkah lagi bagi Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram. (Widyasari Ginting)
baca juga: CT: Pertamina Tidak Bisa Menaikkan Harga Elpiji Seenaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com