Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri, Taspen, dan Pos Indonesia Bentuk Bank untuk Pensiunan

Kompas.com - 21/08/2014, 11:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero), Tbk bersama PT Pos Indonesia dan PT Taspen (Persero) sepakat mewujudkan realisasi pembentukan bank joint venture untuk pensiunan.

Bank ini akan dileburkan dengan Bank Sinar Harapan Bali (BSBH) sebagai kendaraan implementasi kerjasama. Penandatanganan kesepakatan pemegang saham dalam mengimplementasikan pembentukan bank ini dilakukan Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Sebelumnya pada April 2013 lalu, Bank Mandiri, Taspen dan PT Pos Indonesia telah menandatangani kesepahaman untuk membentuk bank joint venture.

Pada bank joint venture ini, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham mayoritas, sementara kepemilikan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing sebesar 20,2 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan realisasi pembentukan bank joint venture ini akan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Apalagi, bank ini akan fokus mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehinga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

"Melalui bank joint venture ini kami ingin meningkatkan peran aktif dalam mendukung program pemerintah dan Bank Indonesia dalam memberikan akses layanan keuangan yang luas bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia," kata Budi di Gedung Taspen, Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menambahkan, bahwa dalam kajian yang dilakukan dalam membentuk bank joint venture, tercatat sebagian besar pensiunan masih membutuhkan pendanaan untuk menjalankan usahanya dalam memmbantu membiayai kebutuhan hidup maupun pendidikan anak.

"Kami berharap, dengan sinergi antar perusahaan BUMN ini pasa pensiunan dapat terbantu dalam mendapatkan akses pendanaan dan murah," ujar Iqbal.

Dia menjelaskan, selain memudahkan akses pendiunan, bank joint venture ini juga menyasar pembiayaan ke Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif. Hal tersebut sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, bahwa dari jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia yakni 118,2 juta orang pada Februari 2014, sebanyak 4,4 juta orang adalah PNS.

Sementara itu Direktur Utama Pos Indonesia Budi Setiawan mengungkapkan, saat ini PT Pos menyalurkan pembayaran sekitar 700.000 pensiunan dan akan membantu pertumbuhan portfolio kredit pensiunan bank joint venture ini.

Menurut dia, jaringan luas PT Pos masih menjadi pilihan favorit bagi pensiunan sehingga penetrasi bank joint venture ini akan sangat terbantu dengan luasnya jaringan PT Pos. "Melalui kerjasama ini, masyarakat di berbagai wilayah Tanah Air bisa mendapatkan layanan produk dan jasa perbankan yang lebih optimal," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com