Ketiga BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Pos Indonesia, dan PT Taspen. Dahlan mengaku pembentukan bank joint venture tersebut merupakan langkah yang sangat baik. Sebab, bank ini dapat melayani para pensiunan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Saya terserah saja namanya apa. Saya ikut saja. Terserah satu nama, apa saja namanya," kata Dahlan di kantor pusat Taspen, Kamis (21/8/2014).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya belum memikirkan nama untuk bank joint venture tersebut. "Kami masih belum memikirkan, karena ada beberapa alternatif nama yang menarik. Kita masih berpikir," jelas Budi.
Budi menjelaskan, strategi bisnis bank khusus untuk pensiunan ini tidak jauh berbeda dengan bank yang selama ini sudah beroperasi dan khusus melayani pensiunan. Sebab, strategi tersebut terbukti menguntungkan.
"Strateginya sama dengan yang sudah dilakukan bank-bank lain, karena itu terbukti strategi yang bagus dan memberi untung yang besar. Yang beda adalah bank ini dimiliki Taspen juga, sehingga benefit yang dulu tidak bisa dinikmati Taspen sekarang bisa dinikmati Taspen," papar Budi.
Adapun Direktur Utama Pos Indonesia Budi Setiawan mengungkapkan untuk tahap awal, penetrasi bank ini nantinya akan memanfaatkan kantor cabang Taspen. Budi berharap, dari bank ini Pos Indonesia mendapatkan tambahan pendapatan yang signifikan pada tahun pertama.
"Kami ada rencana bisnis. Pada tahun pertama pendapatan kita bisa puluhan miliuar. Dalam 5 tahun nanti baru angkanya terlihat sangat material," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.