Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank of America Harus Bayar Denda Sekitar Rp 197 Triliun

Kompas.com - 22/08/2014, 08:11 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Salah satu bank terbesar di Amerika, Bank of America, harus membayar denda hampir 17 miliar dollar AS atau sekitar Rp 197 triliun karena memberi pinjaman buruk untuk pembelian rumah sehingga ikut memicu resesi dunia.

Itu merupakan denda terbesar yang pernah diputuskan pemerintah Amerika terhadap sebuah perusahaan swasta. Keputusan tersebut diumumkan Kamis (21/8/2014) oleh Jaksa Agung Amerika Eric Holder. Dalam penjelasannya, Holder mengatakan mengatakan Bank of America terlibat dalam skema penipuan dengan menawarkan pinjaman buruk.

Denda yang dijatuhkan kepada Bank of America itu dilakukan, menyusul denda gabungan sebesar 20 miliar dolar yang dijatuhkan kepada dua bank besar lain, JPMorgan Chase dan Citigroup atas peran mereka dalam menawarkan pinjaman buruk sebelum resesi pada tahun 2008 dan 2009.

Seiring dengan perekonomian AS yang melemah, jutaan pemilik rumah gagal memenuhi kewajiban utangnya sehingga membuat sekuritas pinjaman yang ditawarkan bank itu menjadi tidak berharga. Persoalan investasi dan pinjaman yang terjadi di Amerika ini memicu resesi dunia, di mana sejumlah negara, umumnya di Eropa, kesulitan untuk pulih.

Bank of America telah bernegosiasi dengan pemerintah selama bertahun-tahun mengenai investasi yang sebagian besar disalurkan dua lembaga keuangan yang diakuisisinya itu, yakni perusahaan pialang saham Merrill Lynch dan perusahaan pemberi pinjaman rumah Countrywide Financial.

Denda yang harus dibayar Bank of America ini hampir setara dengan keuntungan total yang diperoleh bank itu selama tiga tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com