Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Jokowi-JK Bisa 9 Persen, asal...

Kompas.com - 22/08/2014, 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, memperkirakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada masa pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa menembus sembilan persen asalkan pemerintahan pasangan ini mampu memacu pertumbuhan manufaktur di atas 12 persen per tahun.

"Pertumbuhan ekonomi pada pemerintahan Jokowi-JK berpotensi lebih tinggi, jika mampu menghapus berbagai hambatan di bidang ekonomi," kata Said di Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Menurut Said, Jokowi-JK harus berani memasang target pertumbuhan yang lebih besar agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau pertumbuhan 5-6 persen, saya kira tidak akan berdampak besar bagi masyarakat. Itu karena pada saat yang sama, ekonomi tergerus oleh inflasi dengan persentase yang hampir sama sehingga tidak akan menambah kesejahteraan," katanya.

Said menambahkan, saat ini ekonomi biaya tinggi (high cost economy) masih menjadi momok bagi kalangan dunia usaha.

"Biaya siluman masih marak di semua lini usaha, mulai dari tingkat produksi distribusi. Di tingkat pabrik, pelabuhan, hingga bea cukai, dan pengeluaran lain-lain masih tinggi," ujarnya.

Padahal, industri nasional masih didominasi industri hasil lisensi yang banyak memanfaatkan bahan baku dari luar.

"Ketidakefisienan tersebut memicu sulitnya perusahaan manufaktur untuk meningkatkan pendapatan," ujarnya.

Hal lain yang juga menjadi masukan Said untuk pemerintahan Jokowi-JK adalah bagaimana dunia usaha memanfaatkan teknologi tinggi dalam setiap tahapan industri.

"Korea, Tiongkok, dua negara yang benar-benar konsisten mampu mencetak pertumbuhan ekonomi di atas 9-10 persen karena mampu memanfaatkan teknologi tinggi untuk industrinya," ujar Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com