Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Gelontorkan Rp 7,3 Triliun untuk Perkebunan Karet

Kompas.com - 25/08/2014, 12:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk memperkuat kredit ke sektor perkebunan karet. Upaya ini ditujukan untuk mendukung pengembangan industri karet alam di Tanah Air.

Perseroan mencatat hingga periode Juni 2014, total kredit yang disalurkan Bank Mandiri ke sektor perkebunan karet dan industri pengolahan karet mencapai Rp 7,3 triliun. Capaian ini meningkat dibandingkan capaian pada Juni 2013 yang tercatat sebesar Rp 6,9 triliun.

"Industri karet alam akan terus tumbuh seiring membaiknya kinerja sektor otomotif di AS dan Asia. Selain itu, implementasi pembatasan supply karet oleh tiga negara produsen seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia akan membantu menopang harga karet alam," kata Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2014).

Lebih lanjut, Sunarso mengungkapkan, nilai komitmen penyaluran kredit Bank Mandiri ke industri karet mencapai hampir 10 persen dari total komitmen Bank Mandiri di sektor Perkebunan yang pada Juni 2014 mencapai Rp 88,6 triliun.

Berdasarkan data Gapkindo, hingga akhir 2013, konsumsi karet alam dunia mencapai 11,3 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 11,8 juta ton pada 2014. Sementara itu, produksi karet alam Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,205 juta ton pada 2014.

Bank Mandiri juga terus berupaya membuka akses pembiayaan bagi perkebunan rakyat untuk mendorong pertumbuhan industri perkebunan karet alam Indonesia. Sebab, sebesar 85 persen produk karet Indonesia berasal dari perkebunan rakyat. Sehingga perlu diberikan akses yang lebih luas ke perbankan dan skema kredit yang sesuai.  

“Kami yakin, melalui pemberian akses pembiayaan ke perkebunan rakyat, industri karet alam Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang ke arah yang jauh lebih baik,” ujar Sunarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com