Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naiknya Harga Elpiji Pertamina 12 Kg Tunggu Rakor dengan Pemerintah

Kompas.com - 25/08/2014, 18:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga gas Elpiji nonsubsidi ukuran 12 Kilogram (Kg) tidak jadi direalisasikan pada pertengahan bulan ini.

Nyatanya, hingga pekan terakhir Agustus 2014, harga Elpiji 12 Kg urung naik. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya ditemui di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2014) mengatakan, Pertamina menunggu rapat koordinasi (rakor) dengan Menko Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung.

Meski urung naik sesuai roadmap, Hanung mengatakan yang terpenting aksi korporasi Pertamina telah mendapatkan restu dari pemerintah. “Tinggal nanti penentuan kapan dan besaran kenaikannya,” kata dia.

Sayangnya, Harung enggan membeberkan berapa besaran kenaikan yang diusulkan, dan mekanisme kenaikan harga Elpiji 12 Kg. Semuanya, kata dia, akan dibahas bersama CT. “Nanti kita bicarakan dalam rapat. Saat ini yang terpenting persetujuan sudah didapatkan,” tandas Hanung.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menegaskan, PT Pertamina (Persero) tidak bisa menaikkan dengan semena-mena elpiji 12 kilogram, meskipun barang tersebut bukan barang yang disubsidi.

“Jadi, filosofisnya, Pertamina itu tidak bisa menaikan harga secara semena-mena. Oleh karenanya, harus melalui proses koordinasi yang dipimpin oleh Menko yang baru akan diagendakan setelah 17 Agustus 2014. Setelah itu pun masih harus dibawa ke sidang kabinet terbatas,” kata pria yang akrab disapa CT itu di Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Pekan lalu, CT kembali memberikan pernyataan bahwa pemerintah telah merestui Pertamina untuk menaikkan harga Elpiji 12 Kg. Namun, sebelumnya akan dilakukan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk menentukan besaran dan jangka waktunya. “Hasilnya, akan kita laporkan dalam sidang kabinet terbatas bersama Presiden SBY,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com