Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Tergeser di Dalam Negeri, Produsen Pulpen Ini Genjot Ekspor

Kompas.com - 25/08/2014, 18:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen pulpen PT Standardpen Industries menyatakan tengah menggenjot ekspor produk pulpen ke beberapa negara. Sebab, permintaan alat tulis, khususnya pulpen, masih tetap tinggi di luar negeri.

Manajer Standardpen, Niken D Mahandani mengungkapkan saat ini masyarakat cenderung lebih senang menggunakan alat elektronik untuk aktifitas administrasi, penulisan naskah, surat menyurat dan lainnya. Sehingga fungsi pulpen pun mulai bergeser menjadi alat seni seperti kaligrafi, tanda tangan, atau pun mewarnai.

"Perubahan itu yang kami baca dan kami wujudkan dalam produk-produk kami," kata Niken dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2014).

Lebih lanjut, Niken menjelaskan dalam setahun perseroan memproduksi sekitar 200 juta batang pulpen. Adapun sebanyak 20 persen dari total produksi diekspor untuk menjawab permintaan. Negara tujuan ekspor Standardpen mencakup Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.

"Sudah diekspor ke 11 negara seperti Vietnam, Filipina, Singapora, Malaysia, Amerika Serikat dan sebagian negara Eropa. Tapi penjualan paling pesat di Thailand dan Pilipina," sebut Niken.

Guna menggenjot penjualan, Niken mengaku perseroan akan menambah varian produk dan kapasitas produksi. Pada tahun 2013 lalu, pertumbuhan penjualan Standardpen mencapai 20 persen.

"Rencana peningkatan penjualan dengan menambah varian stationery dengan menganalisa pasar analisa untuk pembuatan varian produk dilakukan tiap tahun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com