Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jalur KA Layang Lingkar Jakarta Terganjal Anggaran

Kompas.com - 26/08/2014, 20:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana proyek jalur kereta lingkar layang (elevated loopline) Jakarta, masih belum jelas. Dari hasil studi kelayakan, proyek tersebut sulit direalisasikan.

“Jalur kereta layang yang lingkar itu belum ada kemajuan sama sekali dari yang sudah dirapatkan waktu itu bersama Wapres,” kata Deputi Kemenko Perekonomian Bidang Infrastruktur Luky Eko Wuryanto, ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Menurut Luky, hasil studi kelayakan untuk loopline lingkar barat Jakarta lebih sulit dibangun, karena terlalu banyak persimpangan atau singgungan dengan jalan tol layang. Atas dasar itu, proyek loopline difokuskan mulai dari timur.

“Dan ini ternyata juga tidak ada dana. Waktu itu kan ada penghematan anggaran di K/L,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, pelaksana proyek yakni Kemenerian Perhubungan mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 700 miliar. Kondisi ini berkontribusi terhadap kembali molornya loopline Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, pertengahan 2014, jalur lingkar kereta di Jakarta diharapkan akan dibangun menjadi jalur layang. Ini menjadi kelanjutan jalur layang yang menghubungkan Manggarai, Gambir, Jakarta Kota, yang dibangun pada 1992. Pembangunan jalur lingkar layang merupakan proyek patungan antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia.

Pemerintah pusat bertanggung jawab pada pembangunan fisik rel, Pemprov DKI pada sarana dan prasarana pendukung, dan PT KAI pada pengadaan kereta. Proyek pembangunan akan menelan biaya hingga Rp 9 triliun untuk seluruh jalur lingkar sepanjang 27 kilometer.

Dana Rp 2,5 triliun untuk lintas timur (Kampung Bandan-Senen-Pondok Jati) sejauh 10 kilometer, sedangkan sisanya untuk lintas barat (Manggarai-Tanah Abang-Angke-Kampung Bandan) yang memiliki jarak 17 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com