Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Internet, Bisnis Online Makin Meroket

Kompas.com - 26/08/2014, 23:06 WIB


KOMPAS.com -
Bisnis jual beli lewat internet (e-commerce) di Indonesia sedang marak-maraknya. Ini terlihat dari banyaknya pebisnis yang tertarik memasuki dunia bisnis online atau e-commerce. Tengok saja, sekarang banyak toko maya menjajakan barang dagangannya di internet.

Shinta Dhanuwardoyo, Direktur Utama PT Bubu Kreasi Perdana (bubu.com), perusahaan digital agency yang berpusat di Jakarta, menilai, peluang bisnis e-commerce saat ini sedang tumbuh baik.

Di tahun 2014, tren e-commerce yang sedang naik daun adalah di sektor fashion dan perjalanan. Ia menilai, saat ini banyak konsumen di Indonesia memilih belanja produk fashion lewat internet.

Dengan bantuan jasa logistik, barang yang dipesan lewat internet bisa dikirim hingga ke tempat yang jauh. Fenomena serupa juga merambah sektor perjalanan atau travel agent.

Ia menyebut beberapa situs agen perjalanan yang sukses di bisnis e-commerce, seperti traveloka.com, tiket.com, dan skyscanner.co.id.

"Peluang bisnis e-commerce makin terbuka seiring meningkatnya daya beli masyarakat, dan juga banyak perusahaan penerbangan yang menawarkan tiket murah," katanya.

Bubu.com sendiri merupakan pionir web developer di Indonesia. Sejak berdirinya sampai tahun ini, bubu.com  sudah merancang ratusan website yang berfungsi sebagai e-commerce.

Sebagai agensi digital, bubu.com menyediakan jasa penyusunan konsep kreatif hingga strategi pemasaran, seperti kampanye digital melalui berbagai bentuk media online.

"Bisnis e-commerce akan terus tumbuh dengan baik, dan saya optimistis e-commerce di bidang lain juga akan menyusul," kata dia.

Roland Pasky Selanno, pemilik mamaonstore.com,  situs jual beli barang bekas dan baru, pun melihat, prospek e-commerce masih menjanjikan karena cakupan pasarnya sangat luas.

"Orang bisa melakukan jual beli barang tanpa ada batasan jarak," ujarnya.

Menurut dia, bisnis e-commerce terus berkembang karena hampir semua orang sekarang sudah melek internet.

Ia mengaku, situs mamaonstore.com sangat membantu mendongkrak penjualannya. "Dengan  e-commerce lebih cepat balik modal," cetusnya.

Menurut Shinta, pertumbuhan bisnis e-commerce akan semakin pesat bila pemerintah jadi membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap website perdagangan online. "Di luar negeri saja tidak ada pajak tambahan, sebab transaksinya tidak terjadi," kata dia.

Seperti diketahui, rencana ini masih dalam tahap pembahasan di Kementerian Perdagangan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengaku setuju atas rencana pembebasan PPN tersebut.

"Supaya bisa bersaing dengan e-commerce luar negeri memang sebaiknya jangan dipajaki," katanya. (Primasyah Kristanto, Rani Nossar)   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com