Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Len Industri Dapat Kontrak "Software" Kapal Perang

Kompas.com - 27/08/2014, 03:56 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com - PT Len Industri (Persero) mendapat kontrak kerja sama penggarapan perangkat lunak untuk kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) atau fregat, untuk kedua kalinya. Kontrak kali ini merupakan kerja sama PT Len Industri dengan perusahaan multinasional Thales Belanda.

"Proyek ini memberi warna baru dalam bisnis (PT) Len, menjual jam kerja yang akan memberikan persentase keuntungan signifikan sekaligus strategis dalam pengembangan teknologi industri pertahanan," kata Direktur Utama PT Len Industri, Abraham Mosse, seusai penandatanganan dengan Thales Netherlands, di Bandung, Selasa (26/8/2014).

Penandatanganan kontrak oleh Mosse dengan CEO Thales Netherlands, Gerben Edelijn, disaksikan anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Marsekal Madya TNI (Purnawirawan) Eries Heryanto.

Menurut Mosse, penandatanganan kerja sama itu untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang Naval Combat Management System (CMS) dan Combat Sistem Integration (CSI) masa depan khususnya program perusak kawal rudal atau fregat.

"Kerja sama ini untuk perangkat CMS di kapal fregat. Pemerintah membeli dua kapal jenis itu dimana PT Len dan Thales menggarap perangkat CMS yang mengintegrasikan sistem komunikasi di kapal itu," katanya.

Pengadaan kapal perang itu dilakukan pemerintah bekerja sama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Nabal Shipbuilding, serta Thales Netherlands sebagai pemimpin di subsektor sensor integrator, weapon and command (Sewaco).

Khusus untuk kontrak kerja sama kedua, kata Mosse, berisi pengembangan perangkat lunak sting EO Tracker, Mass Decoy Launcher, dan VL-MICA Surface-to-Air Missile.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Pertahanan PT Len, Nurman, menyebutkan, proyek ini sangat strategis karena memungkinkan pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan komunikasi persenjataan lain.

"Khusus untuk CMS kapal fregat, ini langkah strategis, karena masih banyak kapal yang perlu sistem itu. Khusus untuk proyek kerja sama ini total nilainya mencapai 2 juta euro," kata Nurman.

Saat ini, menurut dia, PT Len menjadi satu-satunya perusahaan di dalam negeri yang telah berhasil membuat CMS dan telah memasangnya di tiga fregat kelas Van Speijk TNI AL, KRI Yos Sudarso-353, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma-354.

Sementara itu CEO Thales Netherland, Gerben Edelijn, mengatakan kerja sama ini akan menjadi pijakan kerja sama jangka panjang untuk menggarap sejumlah proyek di Indonesia. "Thales memiliki pengalaman di sektor software industri pertahanan, dan Len merupakan perusahaan kompeten di Indonesia dan menjadi mitra strategis ke depan," kata Edelijn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com