Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Pasar Selandia Baru, Telkom Incar Saham Telecom New Zealand

Kompas.com - 01/09/2014, 11:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus melakukan ekspansi bisnis ke pasar global untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru antara lain dengan rencana akuisisi 27 persen saham operator asal Selandia Baru, Telecom New Zealand.

"Kita sudah tetapkan bahwa mesin pertumbuhan baru Telkom adalah broadband dan ekspansi internasional, kita tengah due diligence untuk mengakuisisi 27 persen saham milik Telecom NZ," kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya, Senin (9/1/2014).

Menurut Arief, alasan perseroan membidik saham Telecom NZ karena sejalan dengan strategi untuk menjadi pemain global.

Saham yang dibidik nantinya berasal dari private equity dimana pendanaan untuk akuisisi ini berasal dari dana internal dan eksternal.

"Nilai transaksi belum bisa diungkap karena masih proses due diligence. Tapi kami (Telkom) memiliki aktiva lancar sekitar Rp 40 triliun," ujarnya.

Ditambahkannya, untuk mewujudkan Telkom harus investasi dimana negara yang dekat dengan budaya barat, seperti Selandia Baru dan termasuk Australian. Alasan lain adalah kemampuan Telkomsel, anak usaha Telkom menjaga rasio Earning Before Interest Depreciation Amortization (EBITDA) Margin di kisaran 55 persen  di tengah tekanan kompetisi.

"Telkomsel bisa menjaga efisiensi dengan Average Revenue Per User (ARPU) sekitar 3 dollar AS. Bayangkan kalau best practice Telkomsel itu dibawa ke Telecom dimana Selandia Baru itu ARPU masih sekitar 50 dollar AS untuk layanan data dan 15 untuk suara," ujar Arief.

Dikatakannya, jika Telkom berhasil mengakuisisi saham dari operator yang juga dikenal dengan nama Spark tersebut maka kekuatan dari Telkom Grup akan lebih maksimal.

Pada situs resmi Telecom New Zealand, pada 8 Agustus 2014 telah memperkenalkan merek baru menjadi Spark. Kinerja Spark untuk tahun fiskal 2014 atau periode yang berakhir Juni 2014 adalah memiliki sekitar 2 juta pelanggan seluler dan 669.000 pengguna broadband.

Spark tahun ini akan berinvestasi besar memaksimalkan frekuensi 700 MHz dengan nilai investasi sekitra 158 juta dolar AS.

Pada periode yang berakhir Juni 2014 pendapatan dari Spark sekitar 3,638 miliar dollar AS atau turun 2,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 3,735 miliar dollar AS, dengan keuntungan sekitar 460 juta dollar AS naik 93,3 persn dibandingkan sebelumnya sebesar 238 juta dollar AS.

Sejumlah analis memprediksi aksi akuisisi Telkom ke Selandia Baru tersebut bisa menjadi katalis baru bagi saham operator "pelat merah" itu.

Performa saham Telkom pada semester I 2014 sejauh ini mencatat hasil yang memuaskan pada level Rp 2.785 per lembar saham, naik 48 persen dibandingkan harga saham pada akhir tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com