"Bukan soal berani atau tidak berani, kami sudah berpengalaman menaikkan harga BBM," ujar Firmanzah di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah berpikir matang-matang mengenai kenaikan harga BBM besubsidi. Namun, karena masa pemerintahan hanya tinggal menghitung hari, Presiden pun merasa tidak cukup waktu menyusun dan membahas program perlindungan untuk masyarakat miskin jika harga BBM bersubsidi dinaikkan.
"Kalau naik Rp 1.000 per liter mungkin buat kita tidak terlalu masalah, tapi bagi mereka yang tidak mampu akan sangat berat. Jadi kita serahkan kepada pemerintahan baru agar mampu membuat program-program yang lebih konperhensif," kata dia.
Firmanzah menambahkan, penaikan harga BBM juga harus sertai dengan koordinasi yang serius bersama beberapa lembaga terkait. Bahkan, Presiden SBY juga berkonsultasi dengan Polri terkait keamanan saat penaikan harga BBM dilakukan. "Bahkan kalau mau menaikan biasanya Pak SBY bicara kepada kapolri, (dampak keamanan)," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.