Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Bank Sentral Eropa, Bursa AS Variatif

Kompas.com - 03/09/2014, 07:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com- Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Selasa (2/9/2014) waktu setempat (Rabu pagi WIB). Para investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa dan berita pasar tenaga kerja akhir pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 30,89 poin (0,18 persen) pada 17.067,56. Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 1,09 poin (0,05 persen) menjadi 2.002,28, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 17,92 poin (0,39 persen) ke posisi 4.598,19.

"Pasar perlu istirahat setelah Dow dan S&P 500 keduanya naik lebih dari empat persen pada Agustus," sebut  Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital.

Para analis sedang menunggu berita tentang kemungkinan stimulus moneter tambahan dari pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis. Selain itu, laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat (5/9/2014) juga bisa menggerakkan pasar.

Komponen Dow, Home Depot turun 2,0 persen setelah jaringan material perbaikan rumah itu mengungkapkan sedang menyelidiki upaya kemungkinan untuk meretas sistem komputernya yang telah menargetkan data pelanggan.

Saham-saham perusahaan minyak -- termasuk ExxonMobil turun 1,0 persen, Apache merosot 1,6 persen dan Chevron melemah 1,5 persen -- jatuh karena harga minyak turun ke posisi terendah beberapa bulan karena kekhawatiran atas permintaan.

Beberapa saham cybersecurity terkemuka terangkat oleh kekhawatiran tentang keamanan data. Splunk naik 11,1 persen sementara FireEye melonjak 8,5 persen.

Norwegia Cruise Line melesat 11,1 persen lebih tinggi setelah mengumumkan rencana untuk mendapatkan Prestige Cruise International senilai tiga miliar dollar AS. Pembelian tersebut memberikan Norwegia kepemilikan utama dalam bisnis kapal pesiar mewah.

Conn, pengecer yang mengkhususkan diri dalam peralatan dan furnitur, tenggelam 30,9 persen setelah memproyeksikan laba setahun penuh sebesar 2,80 dollar AS hingga tiga dollar AS per saham, jauh di bawah perkiraan analis 3,54 dollar AS.

Dollar General naik 0,6 persen karena mempermanis tawaran untuk saingannya Family Dollar dan mengancam untuk meluncurkan kampanye pengambilalihan jika Family Dollar tidak menyerah.

Saham Family Dollar naik 0,5 persen, sementara Dollar Tree, yang tawaran pengambilalihannya diterima oleh Family Dollar, naik 1,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com