Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Tidak Layak Berikan Subsidi BBM"

Kompas.com - 03/09/2014, 18:49 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia tidak layak memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada masyarakat. Alasannya, Indonesia bukan salah satu penghasil minyak terbesar dan tidak memiliki cadagan minyak dalam jumlah besar.

"Kita tidak layak memberikan subsidi minyak bagi masyarakat. Kebanyakan yang memberikan subsidi itu negara kaya minyak. Negara yang beri subsidi BBM dalam jumlah besar, cadangannya besar juga," ujar Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM, Tony Prasentiantono, Rabu (3/9/2014).

Sebagai perbandingan, saat ini Indonesia memiliki 4 miliar barel cadangan minyak, sedangkan Venezuela memiliki 298 miliar barrel cadangan minyak. Sementara, Indonesia dan Venezuela berada dalam daftar yang sama sebagai pemberi subsidi bahan bakar.

Selain itu, menurut Tony, Indonesia sebaiknya juga tidak memaksakan diri memberikan subsidi bagi masyarakatnya karena subsidi BBM belum tentu tepat sasaran. Tony menggunakan data studi IMF 2010 yang menyatakan bahwa gasoline, atau bensin, 60 persennya digunakan oleh "top 20 orang terkaya".

Hal senada disampaikan pula oleh Thomas T. Lembong, CEO dan Managing Partner Quvat Capital. Menurut Thomas, subsidi BBM bisa dialihkan untuk sekolah, rumah sakit, dan sarana lain yang lebih penting. Kata Thomas, masyarakat tidak perlu was-was dan menganggap pemerintah mengurangi subsidi. Pemerintah hanya mengalihkan untuk keperluan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com