Kepala PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Kantor Cabang Sorong, Rapiuddin mengatakan, ada perbedaan dalam mendekatkan BRI ke masyarakat Sorong, dibanding masyarakat Jawa. "Di sini rata-rata mereka tidak bisa membaca dan menulis," kata Rapiuddin kepada wartawan saat berkunjung ke BRI Kancab Sorong, Selasa (2/9/2014).
Dengan keterbatasan pendidikan dan kemampuan baca-tulis yang dimiliki warga sekitar, BRI Kancab Sorong memiliki cara yang lebih sederhana agar masyarakat tetap bisa menabung.
Rapiuddin mengatakan, calon nasaba BRI hanya perlu membubuhkan cap tiga jari di lembar persyaratan. "Memang agak sulit untuk cap tiga jari, tapi tetap kita layani," imbuh dia.
Meski sebagian nasabahnya adalah mereka yang buta aksara, BRI Kancab Sorong tetap menunjukkan performa baik. Hal itu dapat terlihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sepanjang 2013 mencapai Rp 968 miliar.
Hingga pengujung 2014 ini, Rapiuddin menuturkan, BRI Kancab Sorong menargetkan mampu menghimpun DPK hingga Rp 1,79 triliun, atau mengalami kenaikan 40 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Target DPK kita Rp 1,79 triliun khususnya di Sorong, karena kemampuan menabungnya paling bagus," jelas Rapiuddin.
Di sisi lain, BRI menargetkan pinjaman yang diberikan sepanjang tahun ini mencapai Rp 1,2 triliun, atau meningkat 20 persen dari tahun 2013. "Sorong itu kota perdagangan, 70 persen perdagangan. Rata-rata, kami banyak memberikan pinjaman mikro di sektor perdagangan," tukas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.