Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple Melorot, Wall Street Variatif

Kompas.com - 04/09/2014, 07:27 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (3/9/2014) waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena penurunan Apple dan beberapa saham teknologi lainnya mengimbangi harapan untuk resolusi konflik Ukraina.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 10,72 poin (0,06 persen) menjadi 17.078,28.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 1,56 poin (0,08 persen) menjadi 2.000,72 dan indeks komposit teknologi Nasdaq melemah 25,62 poin (0,56 persen) ke posisi 4.572,57.

Apple merosot lebih dari empat persen di tengah berita bahwa peretas telah mencuri foto-foto mesra dari selebriti pengguna iPhone dari sistem iCloud-nya. Para analis juga mengutip aksi ambil untung menjelang peluncuran iPhone baru yang diharapkan pada 9 September.

Anggota Nasdaq lainnya, Priceline turun 1,6 persen dan Facebook turun 1,1 persen.

Para analis mengatakan, sentimen pasar terangkat oleh berita tentang rencana perdamaian potensial untuk Ukraina antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

Namun, Presiden AS Barack Obama mengatakan, hal tersebut terlalu dini untuk menyebutkan jika perjanjian tersebut akan bertahan.

Delta Air Lines turun 5,2 persen karena menurunkan proyeksinya untuk pendapatan unit penumpang kuartal ketiga. American Airlines jatuh 3,4 persen dan United Continental kehilangan 1,9 persen.

Jaringan Farmasi CVS melonjak 0,8 persen karena mengumumkan bahwa mereka telah berhenti menjual produk tembakau sebulan lebih cepat dari jadwal, dan menamai dirinya CVS Health.

Perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan General Dynamics naik 1,9 persen setelah memperoleh kontrak 3,5 miliar pound (5,8 miliar dollar AS) dari pemerintah Inggris untuk pengadaan hampir 600 kendaraan lapis baja baru.

Komponen Dow, Home Depot, turun untuk hari kedua berturut-turut, kali ini dengan 2,4 persen, setelah mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan upaya untuk meretas sistem komputernya yang mungkin telah menargetkan data pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com