Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Wacana Penjualan Pesawat Kepresidenan, Wacana "Ecek-ecek"

Kompas.com - 04/09/2014, 14:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini menilai, wacana penjualan pesawat kepresidenan untuk efisiensi tidaklah substansial. Bahkan, menurut dia, wacana tersebut bersifat murahan.

"Wacana menjual pesawat itu wacana ecek-ecek (murahan). Kayak kurang kerjaan," ujar Didik di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Dia menyarankan agar PDI-P tidak perlu berwacana menjual pesawat kepresidenan karena tidak akan berpengaruh terhadap efisiensi anggaran. Wacana itu pun tidak masuk akal karena harga pesawat bekas pasti akan lebih murah.

"Satu pesawat tidak ada artinya. Yang paling baik adalah menghemat APBN sekarang yang Rp 300 triliun per tahun. Kalau 5 tahun, bisa ribuan triliun itu, dan itu bisa membeli ratusan pesawat," kata dia.

Dia pun meminta agar pemerintahan Jokowi nanti fokus membereskan APBN agar ruang fiskal untuk pembangunan menjadi lebih besar. "PR Jokowi itu ya membereskan APBN. Gak usah berwacana harus jual pesawat, itu tidak substantif," kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com