Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin dan Kemendag Dorong Ekspor Daerah

Kompas.com - 05/09/2014, 01:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyatakan saat ini tengah menggenjot aktivasi pengembangan ekspor daerah. Upaya ini guna mengantisipasi defisit neraca perdagangan Indonesia yang masih terjadi hingga saat ini.

“Meski kinerja perdagangan berangsur membaik, namun defisit perdagangan nasional harus segera ditekan secara terus menerus agar tidak membengkak dan berpengaruh negatif terhadap perekonomian nasional,” kata Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Modal Ventura dan Pembiayaan Alternatif, Safari Azis dalam keterangan resmi, Kamis (4/9/2014).

Safari mengungkapkan, pemerintah dan pelaku usaha harus bersinergi untuk mendorong ekspor komoditas unggulan yang potensial di daerah-daerah sehingga dapat berkontribusi meningkatkan perekonomian melalui pertambahan nilai ekspor. Ini tidak hanya akan berdampak positif terhadap penguatan ekonomi daerah, tetapi pun memperkuat ekonomi nasional.

“Masing-masing daerah sekarang harus lebih siap untuk menghadapai pasar bebas, seperti Asean Economic Community 2015 yang sudah akan berlaku dalam hitungan bulan saja.  Bentuk dukungan pemerintah kita harapkan mengarah pada peningkatan daya saing untuk industri, tidak terkecuali bagi usaha kecil menengah apalagi yang sudah bisa melakukan ekspor,” ujar Safari.

Adapun Kasubdit Kerjasama dan Pengembangan Kerjasama Kemendag Peter Hanafi mengatakan, pengetahuan dan wawasan para eksportir dan pengusaha harus diperkuat untuk dapat mengakses pasar luar negeri, terutama untuk menghadapi pasar bebas ASEAN 2015.

“Daya saing produk Indonesia harus lebih baik agar dapat tetap diterima dan merebut konsumen dalam negeri, terlebih buyer dari luar negeri. Jangan sampai kita hanya menjadi pasar bagi produk-produk yang dihasilkan negara-negara ASEAN, akan tetapi kita juga harus dapat membanjiri pasar negara-negara ASEAN dengan produk-produk Indonesia” kata Peter.

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan selama Januari-Juli 2014 mengalami defisit sebesar 1 miliar dollar AS. Jumlah tersebut masih lebih baik jika dibandingkan kondisi tahun 2013 yang defisit mencapai 5,6 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com