Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Bisnis, Java Jazz Festival Diambil Alih Singapura?

Kompas.com - 05/09/2014, 13:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Institute for Developmet of Economics and Finance (INDEF), Didiek J Rachbini mengkhawatirkan rencana pemerintah Singapura yang akan mengambil alih Java Jazz Festival. Java Jazz Festival, kata dia,  merupakan hasil karya kreativitas anak bangsa yang saat ini sedang naik daun di kancah internasional.

"Sekarang mau diambil Singapura karena ada kerjasama bisnis. Jika diselenggarakan di Singapura, maka orang-orang di seluruh dunia akan datang ke sana, bukan ke Indonesia," ujar Didik di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Dia menjelaskan, pengambilalihan Java Jazz murni karena faktor bisnis. Pemerintah Singapura kata Didik, ingin menarik salah satu event musik terbaik internasional itu karena memiliki daya magnet yang besar dalam menarik wisatawan.

Dari perkembangannya, saat awal digelar tahun 2005, Java Jazz hanya menarik ribuan pengunjung. Namun saat ini kata Didik, Java Jazz mampu menghadirkan hampir 150.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri. Celah bisnis inilah yang dilihat pemerintah Singapura.

"Makanya saya menjuluki Peter Gontha (penggagas Java Jazz) sebagai Menteri Pariwisata non struktural. Bahkan Menteri Parekraf tidak bisa melakukan itu," kata didik.

Oleh karena itu, Didik meminta agar pemerintah segera turun tangan mencegah pindahnya Java Jazz Festival ke Singapura. Pasalnya, jika itu terjadi, maka jumlah wisatawan mancanegara juga akan beralih ke negeri tetangga tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com