Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing: Tiongkok Butuh 6.020 Pesawat Baru

Kompas.com - 08/09/2014, 09:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


CHICAGO, KOMPAS.com
- Produsen pesawat Boeing  memprediksi maskapai penerbangan Tiongkok akan membutuhkan 6.020 unit pesawat hingga tahun 2033, meningkat 8 persen dari perkiraan pada 2013. Adapun nilai investasi pemesanan ribuan pesawat tersebut ditaksir mencapai 870 miliar dollar AS.

Dalam dekade terakhir, industri penerbangan Tiongkok telah berkembang dengan signifikan. Perkembangan ini didorong besarnya investasi di sektor infrastruktur bandara dan membanjirnya permintaan masyarakat kelas menengah untuk berlibur.

"Pasar penerbangan Tiongkok akan melewati perubahan yang dinamis. Model bisnis baru seperti maskapai penerbangan murah dan perusahaan pembiayaan pesawat, generasi baru pesawat yang efisien bahan bakar dan kebutuhan konsumen yang besar mendorong permintaan penerbangan langsung ke tujuan yang lebih banyak," kata Wakil Presiden Pemasaran Boeing Commercial Airplanes Randy Tinseth seperti dikutip dari Business Insider, Senin (8/9/2014).

Boeing memprediksi permintaan dari Tiongkok akan menyumbang 16 persen dari seluruh pemesanan pesawat secara global dan 45 persen seluruh pesanan dari Asia.

Dari total 6.020 pesawat tersebut, Boeing menargetkan Tiongkok memesan 4.300 unit ke pabrikan asal Amerika Serikat tersebut. Beoing  mengandalkan pesawat 737NG dan 737MAX sebagai varian yang paling laris.

Dengan situasi maskapai-maskapai penerbangan besar Tiongkok memiliki pesawat baik Boeing maupun Airbus, Tiongkok akan menjadi "medan perang" bagi kedua raksasa manufaktur pesawat tersebut. Pertarungan memperebutkan pasar pesawat komersial dunia telah lama terjadi di antara kedua perusahaan itu.

Meskipun demikian, Boeing mengklaim lebih dari 50 persen dari seluruh pesawat yang terbang di Tiongkok menggunakan pesawat produksinya. Airbus menyatakan telah mengirimkan 389 pesawat ke seluruh dunia antara Januari hingga Agustus 2014. Adapun Boeing telah mengirimkan 461 pesawat pada periode yang sama, termasuk 13 unit 787 Dreamliner. Angka itu berada di atas target 10 pengiriman pesawat jet canggih tersebut.

Untuk tahun 2014, Airbus menargetkan pengiriman sebanyak 626 pesawat jet penumpang, sama seperti target tahun 2013 lalu. Sementara itu, Boeing menargetkan pengiriman 715 hingga 725 pesawat hingga akhir tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com