"Sebenarnya rakyat sudah siap (dengan kenaikan harga BBM). Naik Rp 1.000 (per liter) itu sudah siap banget," kata Umar di sela-sela diskusi bertajuk "Menata Kembali Tata Kelola Kebijakan Migas," Senin (8/9/2014).
Umar mengatakan, anggaran yang dihemat dari kebijakan menaikkan harga BBM harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan negara.
"Tapi one to one. Harus kelihatan (dampaknya). Singapura tidak ada subsidi ini itu, tapi dia (rakyat) tahu pajak yang dia bayarkan itu kembali dalam bentuk ini itu, MRT, kebersihan," ujar mantan Komisaris PT Pertamina periode 2005-2012 ini.
Hal semacam ini menurut Umar yang dinamakan dengan keadilan. Akan tetapi, ia memandang keadilan ini belum ditemukan di Indonesia. Harga BBM yang naik tidak terlalu dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
"Kalau begitu ada rasa keadilan. Ini yang tidak ada di Indonesia. Harga naik tidak jelas untuk apa. Jadi harus one to one," tambahnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.