Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Jadikan Minyak sebagai Rahmat, Bukan Masalah

Kompas.com - 08/09/2014, 16:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla menyatakan, migas merupakan kebutuhan dasar, baik bagi industri maupun masyarakat. Indonesia, kata JK, merupakan negara yang mempunyai kemampuan memproduksi minyak maupun gas.

"Walaupun ada penurunan untuk minyak, tapi ada potensi gas. Ada surplus sedikit kalau digabung. Potensi kita masih cukup apabila kita berusaha sebaik-baiknya," kata JK dalam pidato kuncinya pada diskusi "Menata Kembali Tata Kelola Kebijakan Migas", Senin (8/9/2014).

Lebih lanjut, JK mengungkapkan, sudah sepatutnya Indonesia menjadikan kekayaan minyak yang dimiliki di dalam perut bumi Tanah Air sebagai sebuah rahmat dari Tuhan. Kekayaan alam, termasuk migas, menurut dia, harus diolah agar bermanfaat bagi masyarakat banyak.

"Bagaimana menjadikan minyak sebagai rahmat, bukan masalah. Irak, Iran, negara kaya tapi berkelahi terus. Intinya bagaimana kekayaan bermanfaat. Kalau untuk capital, habislah itu konflik. Produksi harus lebih baik. Harus ada sistem yang baik," ujar JK.

JK menjelaskan, pada dekade-dekade sebelumnya, apabila berbicara tentang migas, maka yang muncul adalah Sumatera dan Kalimantan sebagai daerah-daerah produksi migas. Namun, saat ini hampir di seluruh wilayah di Tanah Air memiliki sumber migas.

"Dulu, sampai tahun 70-an kalau bicara migas paling orang bicara di Sumatera, Kalimantan. Sekarang di seluruh wilayah Indonesia punya minyak. Sekarang di Sulawesi Tengah ada produksi, di Sulawesi Barat, di Tual juga ada. Di Jawa ada di Cepu, ada gas di Kangean," papar dia.

Oleh karena itu, ujar JK, guna memaksimalkan potensi energi yang ada di Indonesia, ia mengharapkan SKK Migas yang menggantikan fungsi BPH Migas dapat berperan lebih baik dalam melakukan eksplorasi ladang minyak baru di Indonesia.

"Karena, faktor produksi memang masalahnya kita ini mulai berbelit, Kita berharap lebih banyak di hulu, tapi kita masih ada kekurangan, modal teknologi SDM," ujar JK.

Baca juga: Ini Bedanya Bantuan Langsung Jokowi-JK Dibanding SBY-Boediono 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com