Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Dunia Melorot ke Harga Termurah 12 Pekan

Kompas.com - 09/09/2014, 07:54 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com — Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun tajam pada Senin (8/9/2014) waktu setempat (Selasa pagi WIB) seiring dengan menguatnya dollar AS. Emas sempat bertengger di harga termurah dalam 12 pekan terakhir.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, jatuh 13 dollar AS, atau 1,03 persen, menjadi ditutup pada di 1.254,3 dollar AS per ounce. Sebelumnya, harga logam mulia ini sempat melorot ke 1.252,10 dollar AS, posisi terendah sejak 10 Juni 2014 lalu.

Indeks dollar AS ICE, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang rivalnya, mencapai 84,25 pada akhir pasar Senin, naik dari 83,76 pada Jumat (5/9/2014). Emas diperdagangkan dalam dollar sehingga menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Para analis mengatakan, investor beralih ke dollar karena ekonomi pulih dan para pedagang memperkirakan suku bunga acuan AS akan naik pada tahun depan.

Beberapa analis percaya bahwa emas kehilangan lebih dari satu persen pada Senin meskipun saham AS mundur dan sedikit berita buruk yang keluar, menunjukkan bahwa dollar yang lebih kuat menjaga investor menjauh dari emas dan prospek emas tidak dalam tren naik.

Sementara itu, perak untuk pengiriman Desember turun 19,5 sen, atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 18,961 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 13,5 dollar AS, atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 1.397,5 dollar AS per ounce.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com