Kredit konsumen AS naik tajam, dollar index pun kembali menguat. Dollar index mental hingga ke atas 84 di saat euro terpuruk hingga 1.29 per dollar AS setelah data kredit konsumen AS naik tajam di bulan Juli. Hal itu juga memicu kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun ke 2,47 persen.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, sentimen pemangkasan suku bunga serta rencana pembelian ABS oleh ECB bulan depan masih terasa terlihat dari imbal hasil bond 10 tahun yang masih ditekan turun. Malam ini ditunggu data Wholesale Inventories AS yang diperkirakan membaik.
"Dollar index yang tertekan akibat buruknya data Non-farm payrolls AS memicu penguatan rupiah di awal pekan ini. Hingga kemarin sore rupiah menguat bersama-sama dengan mata uang Asia lainnya. Baiknya data perdagangan China di pagi harinya juga membantu penguatan tersebut," tulisnya.
Namun, hari ini rupiah berpeluang kembali melemah seiring dengan kembalinya sentimen penguatan dollar AS di pasar global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.