Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Kreatif Sulit Dapat Pendanaan Bank, Ini Kata Wamenparekraf

Kompas.com - 09/09/2014, 11:48 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pekerja kreatif protes. Mereka sulit mendapatkan pendanaan atau pinjaman dari bank lantaran sumber daya yang mereka miliki tergolong intangible. Sulit bagi bank memberikan pinjaman pada calon debitur yang belum bisa membuktikan asetnya. Hal ini rupanya diketahui oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar.

Kepada Kompas.com, Sapta mengungkapkan, dia tidak hanya menyadari, tapi sudah mengusulkan agar bank "lebih lunak" pada pekerja kreatif. Namun, dia juga membutuhkan dukungan dari bank sentral.

"Jadi begini, ya. Karena yang pertama, bank itu kan masih konvensional, terutama jaminan. Orang kreatif itu kan nggak punya jaminan kecuali otaknya. Nah, itu sedang kita ubah, kita usulkan diubah untuk aturan-aturan tertentu. Bagaimana caranya supaya produk-produk kreatif, orang-orang kreatif dapat juga pinjaman dengan mudah," ujar Sapta di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Menurut Sapta, beberapa bank saat ini sudah memberikan pinjaman bagi pekerja kreatif. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh, salah satunya lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hanya saja, Sapta mengungkapkan bahwa pihaknya butuh solusi baru untuk menjawab kebutuhan pinjaman dalam jumlah besar bagi pekerja kreatif.

Kesulitan pekerja kreatif semula disampaikan oleh mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWI-R), aktivis, dan penggiat ekonomi kreatif, Iwan Piliang. Sabtu (6/8/2014) lalu, Iwan mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah terhadap ekonomi kreatif selama ini hanya aksi kehumasan (public relation). Pasalnya, belum ada skema pembiayaan yang "bersahabat" bagi pekerja kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com