Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarung Tangan Musim Dingin Eropa Ini Buatan Magelang

Kompas.com - 10/09/2014, 08:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


KOMPAS.com
- Siapa menyangka kalau sarung tangan musim dingin yang biasa dipakai oleh penduduk di negara-negara Eropa, ternyata produk anak-anak muda Magelang, Indonesia.

Adalah Wing Maharani (45), pengusaha wanita asal Kota Magelang yang merangkul para kreator muda itu. Bermodal kepercayaan diri dan profesionalitas, Wing mampu merintis CV Dewi Fortuna Glove, perusahaan miliknya yang memproduksi aneka sarung tangan (glove).

"Banyak anak muda di sekitar saya yang kreatif, mereka punya skill menjahit, menggambar dan sebagainya. Meski mereka tidak berpendidikan tinggi. Lantas mereka saya ajak untuk bergabung dan memproduksi aneka sarung tangan, ada sarung tangan musim dingin sampai golf, " tutur Wing mengawali kisah.

Wanita yang juga berprofesi notaris ini menceritakan, bisnis ini bermula ketika ia melihat peluang yang ditawarkan perusahaan mancanegara berupa pembuatan produk sarung tangan. Meski dirinya sendiri tidak memiliki basic menjahit namun ia yakin dengan kemauan dan kerja keras maka akan membuahkan hasil.
 
Keyakinan ibu dua anak itu terjawab, produk sarung tangan kreasinya dilirik dan diminati perusahaan asing. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan itu memiliki merek terkenal, seperti Adidas, Nike, dan Pororo.

Wing mengatakan, sejauh ini produk-produknya memang belum memiliki merek sendiri. Sistemnya baru  menyuplai kebutuhan dan dilabel dengan merek dagang mereka. Tiga brand itu yang sampai sekarang masih mengandalkan mengandalkan hasil produksi Wing.

Sempat ditolak

Perjalanan membesarkan perusahaan tidak semudah membalikkan tangan. Puluhan kali hasil produknya ditolak oleh perusahaan-perusahaan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu bencana erupsi Gunung Merapi 2010 juga sempat membuat usahanya mati suri.

"Kami juga sempat berhenti berproduksi karena perusahaan rekanan menghentikan pesanan dengan alasan keamanan. Tetapi syukur, mereka kembali lagi setelah kondisi aman. Mereka sudah percaya pada kualitas produk kami,” kata Wing yang juga berprofesi sebagai notaris itu.

Kini, Wing memiliki dua pabrik yang mampu memproduksi massal aneka sarung tangan, terletak di wilayah Kecamatan Kajoran dan Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Sementara satu lagi di rumahnya untuk quality control.

Setiap bulan, Wing mampu memprodukasi lebih dari 5.000 pasang sarung tangan, yang dikerjakan oleh lebih dari 60 orang tenaga kerja. Mayoritas tenaga kerja adalah wanita muda.

Sementara itu, Kepala Produksi Sularno Hasan (36) menambahkan, pesanan sesuai musim yang sedang berlangsung di negara pemesan. Saat ini pihaknya tengah mengerjakan ribuan pasang sarung tangan musim dingin khusus balita dengan perusahaan pemesan dari Korea.

"Pesanan lainnya tergantung musim. Misalnya, sarung tangan golf banyak di bulan Januari-April. Lalu bulan Mei-Juli pesanan produk sepatu boot dari Finlandia,” ungkapnya.

Adapun mengenai harga, kata Hasan, bervariasi bergantung jumlah dan kualitas bahan. Namun sebagian besar justru pemesan yang menentukan harga. Misalnya, sarung tangan bayi merek Pororo dijual mulai dari Rp 400.000.

"Kami sangat bangga karena kreativitas kita dihargai. Jadi, jangan pernah sepelakan kualitas SDM Magelang dan Indonesia pada umumnya,” kata Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com