Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Penghapusan "Airport Tax" Masih Hitung Untung-Rugi

Kompas.com - 12/09/2014, 13:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan mengaku pihaknya masih membahas rencana penghapusan airport tax di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.

Hal itu menanggapi pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bahwa AP I dan AP II sudah menyetujui penghapusan biaya airport tax.

"Masih dibahas, karena ada untung ruginya. Harus dihitung besaran untuk untung dan ruginya di berbagai aspek," kata Mangindaan di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (12/9/2014).

Terkait dengan perkembangan pembahasan penghapusan airport tax tersebut diakui Mangindaan belum dapat diumumkan. Sebab, belum ada keputusan yang dapat diambil, sehingga pihaknya masih belum dapat mengumumkan hasil rapat pembahasan penghapusan airport tax.

"Saya belum ambil hasil rapatnya, nanti akan saya beritahu. Hasil rapat yang lalu ada sebenarnya, tapi belum bisa dan belum ada kami ambil keputusan. Itu artinya masih harus terus dibahas," ujar Mangindaan.

Hingga saat ini pembahasan terkait airport tax di Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN masih berjalan. "Oke-oke saja sih, BUMN, intinya kami juga oke. Cuma kan harus dibahas per tahap ya. Untung dan ruginya juga diperhitungkan. Dengan kata lain, semua harus oke," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris AP II Daryanto menyatakan, biaya tersebut sebenarnya tidak dihapuskan tetapi dimasukan kedalam harga tiket pesawat. "Yang benar bukan dihapus tetapi biaya airport tax tersebut dimasukan ke dalam tiket yang dijual oleh airlines," ujarnya.

Menurut Daryanto, dimasukannya airport tax ke dalam harga tiket dilakukan untuk penyeragaman maskapai karena sebelumnya Garuda Indonesia sudah melakukan kebijakan tersebut sejak tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com