Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Profil J Trust, Perusahaan Jepang yang akan Caplok Bank Mutiara

Kompas.com - 14/09/2014, 19:30 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com -
Perusahaan investasi asal Jepang, J Trust Co., Ltd. secara resmi telah ditunjuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pemenang tender divestasi PT Bank Mutiara Tbk. Hal ini diungkapkan oleh J Trust dalam penyataan resmi yang diunggah di situs situsnya, Jt-corp.co.jp.

Menurut pernyataan tersebut, keikutsertaan J Trust Group dalam tender didorong oleh etos perusahaan yang secara terus menerus melakukan ekspansi dalam bisnis internasionalnya. Perusahaan ini menggunakan model bisnis dalam finansial ritel yang dirintisnya di Jepang.

Sebelumnya, J Trust juga telah menandatangani aliansi strategis antara PT Bank Mayapada Tbk. dan J Trust Pte. Ltd, anak usaha J Trust di Singapura.

Dikutip dari Businessweek.com, J Trust Co., Ltd. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang finansial, real estat, sistem teknologi informasi (TI) dan bisnis hiburan. Perusahaan ini menawarkan produk keuangan dan jasa, termasuk pembiayaan konsumen dan layanan penjamin kredit, kartu kredit, KPR, pinjaman tanpa agunan, dan pengumpulan pinjaman.

"Perusahaan ini menyediakan rentang kebutuhan finansial bagi konsumen lokal, dan usaha kecil-menengah, rangkaian produk bagi konsumen, operator bisnis, perempuan, dan sebagainya. Perusahaan ini juga menyediakan rankaian produk investasi dan dukungan manajemen bagi perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi, termasuk bisnis finansial dan hiburan," ujar deskripsi Businessweek.

Hingga 31 Maret 2014, induk perusahaan J Trust telah membukukan laba bersih sebesar 11.145.000.000 yen (atau sekitar Rp 1,23 triliun dengan asumsi 1 yen = Rp 110,569).

Perusahaan yang didirikan pada 18 Maret 1977 ini berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Sejak 16 Juli 2013, perusahaan tersebut secara resmi masuk Bursa Saham Tokyo seksi kedua.

Tampaknya, di lantai bursa pun perusahaan ini memang tidak bisa dianggap remeh. Dikutip dari Forbes, harga saham perusahaan pimpinan Nobuyoshi Fujisawa tersebut meroket 240 persen selama tahun lalu. Kenaikan ini merupakan efek "atas harapan pelonggaran moneter yang lebih dalam akan mengangkat pendapatan dan keuntungan perusahaan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com