Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ekonomi, Kaum Kaya Tiongkok Memburu Tanah Air Baru

Kompas.com - 16/09/2014, 11:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


HONGKONG, KOMPAS.com - Banyak kaum kaya Tiongkok masih mencari "tanah air baru" alias bermigrasi keluar dari Tiongkok. Pencarian ini dimaksudkan untuk mencari kualitas hidup yang lebih baik.

Mengutip CNN Money, Selasa (16/9/2014), berdasarkan survei Barclays yang respondennya merupakan kaum kaya dari seluruh dunia, sekitar 47 persen dari 50 responden Tiongkok menyatakan keinginannya untuk pindah ke negara lain dalam kurun 5 tahun mendatang.

Alasan keinginan para kaum kaya Tiongkok bermigrasi dari negaranya adalah akses untuk pendidikan dan lapangan kerja yang lebih baik untuk anak-anak mereka dan keamanan ekonomi.

Negara yang paling ingin mereka tuju adalah Hongkong, diikuti Kanada dan Amerika Serikat.

Sementara itu, kaum kaya asal Qatar berada di bawah Tiongkok dalam hal keinginan untuk bermigrasi ke negara lain.

Sekitar 36 persen responden menyatakan keinginan mereka untuk bermigrasi dalam beberapa tahun ke depan, dengan alasan mengamankan kesempatan yang lebih baik bagi keturunan mereka.

Berada di peringkat ketiga adalah kaum kaya asal Amerika Latin, dimana 34 persen dari mereka ingin mencari tanah air baru.

Barclays mensurvei lebih dari 2.000 orang responden dengan aset mencapai 1,5 juta dollar atau sekira Rp 17,5 miliar.  Warga Tiongkok terpikat dengan program visa investor imigran yang populer ditawarkan di AS dan Kanada.

Minat akan visa itu sangat besar, hingga Kanada harus menghentikan program itu pada awal tahun ini. AS pun menyatakan tak lagi dapat menyediakan visa itu bagi warga Tiongkok.

Para ahli mengungkapkan, para imigran tersebut ingin mencari masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka, melarikan diri dari polusi, dan memperoleh proteksi dari ketidakstabilan ekonomi dan politik.

"Saat ini batasan untuk mobilitas lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Lebih banyak orang-orang kata mencari kewarganegaraan sekunder untuk membantu mengembangkan bisnis mereka di luar negeri dan untuk memperoleh manfaat dari kesempatan karir internasional," tulis Barclays dalam laporannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com