Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Caplok Bank Mutiara, BRI Incar Perusahaan Asuransi dan Sekuritas

Kompas.com - 16/09/2014, 20:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gagal menjadi pembeli PT Bank Mutiara Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan akan terus melakukan pertumbuhan anorganik. Caranya, dengan mencari perusahaan keuangan untuk diakuisisi.

Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menuturkan jenis perusahaan yang diincar perseroan adalah bank, asuransi, dan sekuritas. Untuk keperluan itu, BRI menyiapkan dana Rp 3 triliun.

"Secara resmi, kami belum mendapatkan peberitahuan mengenai siapa yang bakal menjadi calon pembeli Bank Mutiara, dan kami menghormati apapun keputusannya. Namun, kalaupun tidak berhasil mendapatkan bank tersebut, BRI akan tetap berburu perusahaan lain, utamanya asuransi dan sekuritas," ujarnya Selasa (16/9/2014).

Menurut dia, ke depan perusahaan akan lebih banyak fokus pada pengembangan bisnis yang selama ini belum dimiliki, yang salah satunya adalah sekuritas.

Sebelumnya diberitakan, lembaga keuangan asal Jepang, J Trust Co Ltd ditetapkan sebagai calon pembeli PT Bank Mutiara Tbk. Perusahaan asing itu dipersyaratkan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebelum memfinalkan mencaplok bank yang sebelumnya bernama Bank Centuri itu.

"J Trust ditetapkan sebagai kandidat untuk mengikuti fit and proper test di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Sekretaris Perusahaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho kepada Kompas.com, Minggu (14/9/2014).

Samsu mengungkapkan, dalam proses penjualan Bank Mutiara, hanya ada 1 investor yang berhak mengikuti fit and proper test. Berakhirnya proses penjualan Bank Mutiara tergantung kepada hasil fit and proper test tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com