Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMD Ini Ingin Pasar Tak Hanya Diserbu Ibu-ibu

Kompas.com - 17/09/2014, 00:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PD Pasar Pakuan Jaya Ali Yusuf mengatakan, pihaknya ingin mengubah stigma yang ada di masyarakat mengenai pasar. Menurut Ali, pasar selama ini hanya dikenal dikunjungi oleh ibu-ibu saja.

Menurut Ali, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini memang baru berdiri selama 3 tahun. PD Pasar Pakuan Jaya, jelas dia, berada di Kota Bogor, yang merupakan kota satelit penopang Jakarta, seperti halnya Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Kami ingin mengubah orientasi kami tidak hanya menjual barang, tapi juga menjual layanan. Harus ada manajemen, keuangan, dan sumber daya manusia," kata Ali dalam diskusi "BUMD Penggerak Ekonomi dan Daya Saing Daerah di Era Global," Selasa (16/9/2014).

Ali mengungkapkan, ketika dilakukan berbagai perubahan pasar, maka pasar akan semakin banyak dikunjungi masyarakat, dan tidak terbatas hanya ibu-ibu. Hasil itulah yang ingin disasar pihaknya dengan melakukan serangkaian perubahan dan pengembangan.

"Ketika banyak yang mengunjungi pasar, ruang publik harus diperluas. Bagi para pengembang yang bekerjasama dengan kami, ada dua syarat. Pertama, pasar harus menyediakan sarana ibadah. Kedua, kita mengharuskan pengurangan kios untuk memperluas jalur masyarakat, sehingga pasar jadi aman dan tentram, tapi tidak mengubah fungsi pasar," papar Ali.

Tak hanya itu, Ali pun menyatakan pihaknya ingin memperluas segmen pengunjung pasar. Sehingga, segmen pasar tidak lagi dikuasai oleh ibu-ibu. Dengan memperluas segmen pasar, maka pendapatan pedagang pun dapat bertambah.

"Di pasar kita ubah, sekarang harus membentuk segmen yang luas. Pasar kita upayakan memiliki wifi, koneksi internet. Sehingga, orang datang tidak lagi belanja, tapi bisa juga kongkow, bisa menyasar ke anak muda. Ini bisa menambah pendapatan juga untuk pedagang," jelas Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com