Caplok Bank Mutiara, J Trust Jalin Komunikasi Informal dengan OJK

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon menyatakan, komunikasi itu dilakukan karena perusahaan itu akan menyiapkan berbagai persyaratan.

"Kalau dengan Jepang komunikasi kami sudah lancar. Ini sebenarnya proses fit and proper biasa saja. Aturannya sudah ada. Mereka sedang komunikasi persisnya soal persyaratan-persyaratannya. Mereka kan jadi pemegang saham pengendali," kata Nelson di Gedung DPR, Selasa (16/9/2014) malam.

J Trust selama ini memang belum pernah melakukan hal tersebut di Indonesia. "Mereka kan belum pernah fit and proper test di Indonesia. Saya dengar mereka sudah ketemu dengan teman-teman di OJK yang mengurus perizinan. Tapi pertemuannya informal, dan kita juga menyiapkan," ujar Nelson.

Nelson menjelaskan, fit and proper test dapat dilakukan jika J Trust telah menyerahkan dokumen lengkap mengenai pembelian Bank Mutiara. Akan tetapi, OJK tidak memberikan batas waktu penyerahan dokumen pembelian Bank Mutiara.

"Seandainya besok mereka lengkap semua dokumennya, maka minggu depan kita akan lakukan proses fit and proper test-nya. Tapi biasanya dicicil kelengkapan dokumennya itu. Mereka mengirim dulu, misalnya dari 10 dokumen, biasanya masih ada 4 yang kurang dan akan kita surati. Harus masuk semua dulu, baru kita proses. Aturannya memang begitu," jelas Nelson.