Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Ini Sebut Swasembada Gula "Omong Kosong"

Kompas.com - 17/09/2014, 13:27 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


PALEMBANG, KOMPAS.com —
Tahun ini menjadi tahun yang berat bagi produsen gula. Terbukanya keran gula impor berharga murah menekan harga gula lokal.

Direktur Keuangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Dandossi Matram mengungkapkan, keadaan tersebut bertentangan dengan keinginan pemerintah menjalankan program swasembada gula.

"Pemerintah memberikan kuota impor yang cukup besar, dan sudah setahun ini gula kami masih belum bisa keluar (dari gudang). Kalau saya bisa bilang, swasembada gula itu omong kosong. Pemerintah ingin mematikan industri gula dalam negeri dengan cara mencari harga yang murah. Kalau harga yang murah, harus impor," ujar Dandossi kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2014).

Menurut Dandossi, gula-gula hasil produksi Indonesia kini tertahan dan menumpuk di pabrik-pabrik gula dalam negeri. Impor gula besar-besaran pun menjatuhkan harga gula tersebut. Imbasnya, persediaan gula di dalam negeri pun berlebihan.

Dandossi menyayangkan keadaan tersebut, apalagi dengan kebijakan pemerintah seakan-akan tidak melindungi industri gula nasional.

"Buat saya, salah satu kegagalan pemerintah sekarang benar-benar fatal sekali karena melakukan impor gula tanpa perhitungan yang matang. Buktinya, hari ini semua produsen gula itu gulanya berhenti di gudang. Diproduksi, tetapi tidak bisa dikeluarkan," keluh Dandossi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com