Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Beda Kementerian Infrastruktur Jokowi dengan Kementerian PU SBY?

Kompas.com - 17/09/2014, 22:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden dan wakil presiden terpilih Joko "Jokowi" Widodo-Jusuf Kalla sudah memberikan gambaran struktur kabinetnya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah adanya Kementerian Infrastruktur.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit berpendapat Kementerian Infrastruktur akan memiliki fungsi yang berbeda dari Kementerian Pekerjaan Umum saat ini.

"Saya kira memang akan ada cara kerja yang beda dari pemerintah yang akan datang, pemerintah yang akan datang akan fokus untuk delivery," ujar Danang setelah menghadiri konferensi pers mengenai infrastruktur di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Lebih lanjut kata dia, Kementerian Infrastruktur bisa jadi meniru konsep kementerian serupa di Jepang. Pasalnya, kementerian Jepang itu tidak hanya menjadikan pembangunan infrastruktur berdiri sendiri tetapi juga diberikan keleluasaan mengurusi pembebasan tanah dan transportasi.

Penggabungan fungsi tersebut menurut Danang akan sangat bermanfaat agar koordinasi tiga sektor itu akan jauh lebih baik. "Penyelenggaraan sarana transportasinya sudah satu kementerian, ini kan menghindarkan persoalan konflik. Infrastruktur sendiri, transportasi sendiri, jalan dan pelabuhan tidak nyambung," kata dia.

Atas dasar itu, dia menilai, Kementerian Infrastruktur membawa spirit penyelesaian masalah yang akut antar kementerian yaitu koordinasi.  Menurut Danang, koordinasi di negeri Indonesia menjadi sesuatu yang mahal.

baca juga: Pengusaha: Kami Ingin Kabinet Jokowi Diisi Manusia yang Bisa Kerja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com