Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berharap Tekanan Berkurang

Kompas.com - 19/09/2014, 08:26 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya dari tekanan pelemahan di perdagangan Jumat (19/9/2014). Penguatan dollar AS di pasar global yang mulai tertahan menjadi peluang kenaikan mata uang garuda.

Walaupun initial jobless claims AS lebih rendah dari sebelumnya, dollar AS terpantau index turun tipis. Namun di sisi lain, imbal hasil US Treasury 10 tahun masih berada dalam tren naik. Data housing starts dan Philadelphia Fed Business Outlook AS keduanya memburuk.

Sentimen penguatan dollar index pasca FOMC meeting, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, diperkirakan mereda hari ini di pasar Asia. Malam ini ditunggu data leading index AS yang diperkirakan melambat.  

Rupiah kemarin melemah tajam pada pembukaan hingga menembus Rp 12.000 per dollar AS sebelum akhirnya tekanan mereda sehingga mendorong mata uang garuda ke Rp 11.983 per dollar AS.

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang di Asia hingga kemarin sore sehingga bisa dikatakan faktor global lebih mendominasi pergerakan rupiah. Bank Indonesia menerbitkan aturan hedging untuk transaksi valas.

"Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko pelemahan nilai tukar terhadap kemampuan bayar utang luar negeri oleh perusahaan domestik. Hari ini tekanan terhadap rupiah berpeluang mereda," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com