"Kita sudah ada bank petani. Ini adalah lembaga bentuknya koperasi modern," kata Masril, dalam seminar Hari Statistik Nasional, di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Masril menjelaskan, bank pertanian ini hadir sebagai jawaban atas kekecewaan para petani di Batusangkar lantaran mereka terbilang unbankable.
"Mereka kecewa dengan bank BRI. Datang ke sana syarat mendapat KUR sama seperti membuat sertifikat," kata Masril.
Padahal, lahan yang dimiliki para petani di Batusangkar hanya sekitar 0,5 hektar saja. Kecewa tidak mendapatkan akses pembiayaan bahkan dari bank pelat merah itu, Masril memiliki inisiatif mendirikan koperasi modern itu.
Adapun kegiatan koperasi modern itu adalah simpan pinjam. Seperti ruh koperasi pada umumnya, Masril menuturkan, bank pertaniannya ini dibangun berdasarkan azas kekeluargaan. "Yang mana, saham dimiliki bapaknya, sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh anak-anak," terang Masril.
Berjalan lebih dari lima tahun, bank pertanian ini sudah memiliki 850 cabang, dan mempekerjakan 1.500 orang. Meski berjalan baik, Masril mengaku koperasi modern ini bukan tanpa masalah. Saat ini ada kecenderungan anggota lebih banyak meminjam daripada menyimpan.
baca juga: Pria Tak Lulus SD Ini Membangun 900 Bank di Kampung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.