Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2014, 11:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com
- Media terus berkembang dengan pesat. Kita bisa melakukan hampir semua apapun melalui media. Media tak hanya untuk mengakses informasi, tapi juga untuk keperluan sains hingga kencan buta dan melakukan pemasaran produk melalui konten.

Menurut Chairmom/Chief Creative Officer DM9 Jayme Syfu Merlee Jayme, ada banyak cara untuk memasarkan produk dengan memanfaatkan media. Akan tetapi, tidak banyak cara untuk membuat pesan produk melalui konten dapat sampai kepada masyarakat.

"Mulailah dari diri anda sendiri dengan membuat perbedaan. Menjual dengan lebih baik dengan berbicara kepada konsumen lebih baik. Tulislah konten anda dengan hati," kata Merlee saat berbicara di Asia Pacific Media Forum, Sabtu (20/9/2014).

Lebih lanjut, Merlee mengungkapkan, pada dasarnya sebuah brand yang baik datang dari hati. Selain itu, sebuah brand yang asli dan unik juga memperoleh temoat di hati masyarakat yang menjadi konsumen. Merlee memandang, tak ada salahnya menggunakan formulasi yang baik dari masa lampau untuk sebuah konten yang baru.

"Setelah menemukan orisinalitas dan unsur yang dapat menyentuh hati konsumen, mulailah dengan medium, yakni media yang akan anda pakai. Gunakan media yang lazim anda gunakan setiap hari," jelas Merlee.

Merlee juga memaparkan, sebuah brand yang baik datang dari hati. Apabila anda memiliki ide, lalu dituliskan dengan hati, maka konten brand anda akan menyentuh banyak orang.

"Banyak media yang bisa anda pakai. Percayalah, pikiran yang kreatif dapat menciptakan keajaiban. Tapi, hati yang kreatif dapat melakukan hal-hal yang tidak mungkin," ujar Merlee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com