DIa mengungkapkan, sejumlah langkah telah dipersiapkan guna mengembangkan ekonomi kelautan. Dengan demikian diharapkan mampu menekan ketimpangan pembangunan antar-wilayah.
Menurut Rokhmin, saat ini 62 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia disumbang oleh Jawa. Padahal, luas lahannya hanya tujuh persen dari seluruh wilayah Indonesia.
"Pertama (yang akan dilakukan) adalah klaster program kerja untuk mengatasi masalah "disarter" kemaritiman seperti kemiskinan nelayan, ilegal fishing, kerusakan ekositem pesisir dan masalah daya saing produk yang masih rendah," kata Rokhmin di Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (20/9/2014) sore.
Termasuk dalam cluster program kerja kemaritiman, kata Rokhmin, adalah gagasan presiden terpilih Jokowi-JK untuk membuka koneksifitas kelautan melalui tol laut.
"Kita akan bangun growth center yang tidak lagi terkonsentrasi di Jawa. Di kawasan pulau kecil dan wilayah pesisir di sekitar alur kepulaun Indonesia seperti daerah Bangka Belitung, Anambas, sepanjang pesisir Kalimantan Barat, Lombok, selat Makasar itu kan kosong melompong dari pembangunan," ujarnya.
Yang kedua, Rokhmin ingin membangun industri berbasis teknologi kelautan di mana sumber-sumber diperairan dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk kreatif yang unggul. Termasuk industri genetik engineering untuk menghasilkan benih ikan yang unggul.
Dengan sejumlah program itu, dirinya yakin industri berbasis kemaritiman akan banyak membuka lapangan kerja sehingga mampu mensejahterakan rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.