Rencananya bandar udara tersebut akan berdiri di tanah bekas pangkalan militer sekutu saat Perang Dunia II lalu.
"Kalau lahan tadi seperti yang dikatakan, bahwa lahannya dikerjakan Pemerintah Kabupaten Tambrauw. Lahannya bekas Perang Dunia II," ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Santoso Edy Wibowo setelah menandatangani MoU di Kantor Kemenhub, Senin (22/9/2014).
Lebih lanjut menurut dia, skema pembiayaan pengembangan Bandar Udara Werur akan lakukan melalui APBN dan APBN. Khusus untuk APBN, Santoso mengatakan, pemerintah pusat akan menganggarkan dana Rp 30 miliar untuk pengembangan bandara didekat samudra pasifik tersebut.
Sementara itu, Bupati Tambrauw Gabriel Assem mengatakan, pemerintah daerah Kabupaten akan menganggarkan Rp 9 miliar untuk mengaktifkan lagi berkas markas militer AS tersebut.
"Lahannya 200 hektar, disitu ada Hak Ulayat dan tanah garapan. Untuk tanah garapan sudah kita ganti, dana Rp 6 milliar untuk run way, Rp 3 miliar untuk lahan, total Rp 9 miliar," kata Gabriel.